MAKALAH SOSIOLGI TENTANG
PERILAKU SEKSUAL DI LUAR NIKAH
NAMA KELOMPOK :
1.
Dwi Putri
Sari ( 07 ) 4. Leny Triastutik (
13 )
2.
Eva Prahesti (
08 ) 5. Fitri Nur
Halimah ( 09 )
3.
Nofita Ismawati ( 17 ) 6.
Kartin Shindy .P. ( 12 )
Guru
Pembimbing : Bu Heni
, S.pd
Tahun Pelajaran : 2011-2012
MAN Mejayan
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdullillah kami
panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas Ridho, dan rahmat-Nya lah , kami
dapat menyelesaikan dan membuat karya tulis ini, yang kami beri judul “Karya Tulis Sosiologi Perilaku Seksual Di Luar Nikah”.
Kami juga berterima kasih kepada
Bapak, dan Ibu guru pembimbing, yang telah membantu kami agar dapat menyelesaikan
karya Tulis ini, walaupun kami tau bahwa karya Tulis ini masih banyak kekurangan.
Didalam karya tulis ini kami
menyajikan tentang apa saja yang berhubungan dengan “perilaku seksual di luar
nikah”, missal: penyebab seseorang melakukan tindakan perilaku seksual, dan
lain sebagainya. Yang kami rangkum didalam karya tulis ini.
Maka daripada itu kami berharap
melalui karya tulis ini para pembaca bisa mengerti, menghindari sikap-sikap Perilaku
seksual di luar nikah yang tidak sesuai dengan aklak terpuji yang diajarkan.
Kami memohon maaf, apabila karya
tulis ini masih banyak kekurangannya. Kami juga masih mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca karya tulis ini.
Sekian dan Terima Kasih.
Wasallamu’alaikum Wr.Wb.
Hormat Kami
Penyusun
Daftar Isi
Kata
pengantar ...................................................... i
Daftar isi ………………………………………………….. ii
BAB I. Pendahuluan
1. Latar Belakang …………………………………………. iii
2. Rumusan Masalah ……………………………………….… iii
3. Tujuan Penulisan
……………………………………….... iv
4. Mamfaat
penulisan ……………………….……………….. iv
5. Metode penulisan ……………………….………………… iv
BAB II.Pembahasan
1. Pengertian
Perilaku Seksual
Di Luar Nikah …….……………………. 5
2. Faktor-faktor
Terjadinya
Perilaku Seksual Di Luar
Nikah ………..……………. 6
3. Popularitas
Perilaku Seks
Bebas dalam kehidupan
masyarakat ……………… 7
4. Karakteristik
Dan Pola Perkembangan
perilaku Sesk bebas Dalam
Masyarakat ………… 8
5. Cara mencegah
Perilaku Seks Bebas ……….. 9
6. Hikmah
menghindari seks Di Luar NIkah ………… 10
7. Beberapa gambar
tentang
Perilaku Seksual Di luar Nikah ………………………. 11
BAB
III.Kesimpulan dan Penutup.
1. Kesimpulan ………………………………………………….. 12
2. Penutup ………………………………………… ……….. 12
BAB IV. Daftar Pustaka …………………………………………. 12
BAB I.Pendahuluan
1. Latar Belakang.
Seks
pada hakekatnya merupakan dorongan narluri alamiah tentang kepuasan syahwat.
Tetapi banyak kalangan yang secara ringkas mengatakan bahwa seks itu adalah
istilah lain dari Jenis kelamin yang membedakan antara pria dan wanita. Jika
kedua jenis seks ini bersatu, maka disebut perilaku seks. Sedangkan perilaku
seks dapat diartikan sebagai suatu perbuatan untuk menyatakan cinta dan menyatukan
kehidupan secara intim. Ada pula yang mengatakan bahwa seks merupakan hadiah
untuk memenuhi atau memuaskan hasrat birahi pihak lain. Akan tetapi sebagai
manusia yang beragama, berbudaya, beradab dan bermoral, seks merupakan dorongan
emosi cinta suci yang dibutuhkan dalam angka mencapai kepuasan nurani dan
memantapkan kelangsungan keturunannya. Tegasnya, orang yang ingin mendapatkan
cinta dan keturunan, maka ia akan melakukan hubungan seks dengan lawan
jenisnya.
2. Rumusan Masalah.
1. Apa yang
dinamakan perilaku seksual ?
2. Apa yang
menyebabkan seseorang melakukan perilaku seksual ?
3. Apa bahaya
perilaku seksual di luar nikah ?
4. Mengapa Perilaku
seksual harus di cegah ?
5. Apa contoh perilaku
seksual di lingkungan masyarakat sekarang ?
6. Apa saja bahaya
melakukan perilaku seksual ?
3. Tujuan
penulisan.
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1.
Tujuan Umum: Memperoleh gambaran tentang perilaku seksual
di luar nikah, dan dapat menghindari perilaku seksual tersebut.
2.
Tujuan Khusus :
a.
Agar masyarakat lebih memahami
dan mengetahui seberapa penting memahami perilaku seksual itu.
b.
Merupakan tugas Sosiologi yang
harus kami kerjakan. Agar kami mendapatkan nilai yang baik.
4. Manfaat
penulisan.
1. Mengetahui apa
yang dinamakan perilaku seksual di luar nikah.
2. Mengetahui apa
yang menyebabkan seseorang melakukan perilaku menyimpang.
3. Mengetahui Cara
menghindari perilaku seksual di luar nikah.
4. Mengetahui bahaya
perilaku seksual di luar nikah.
5. Mengetahui
contoh perilaku seksual di luar nikah dalam lingkungan masyarakat.
5.
Metode Penulisan:
Terdapat 2
metode penulisan yang kami lakukan, yaitu :
a. Studi
Kepustakaan : yaitu penulis membaca buku-buku dan kumpulan mata pelajaran yang
berkaitan dengan penelitian ini.
b. Studi
Kasus: yaitu observasi langsung terhadap keluarga melalui kunjungan rumah
BAB II. Pembahasan.
1.
Pengertian Perilaku Seksual di Luar Nikah.
Seks pada hakekatnya merupakan dorongan
narluri alamiah tentang kepuasan syahwat. Tetapi banyak kalangan yang secara
ringkas mengatakan bahwa seks itu adalah istilah lain dari Jenis kelamin yang membedakan
antara pria dan wanita.
Perilaku seks merupakan salah satu kebutuhan pokok
yang senantiasa mewarnai pola kehidupan manusia dalam masyarakat. Perilaku seks
sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma budaya yang berlaku dalam masyarakat.
Setiap golongan masyarakat memiliki persepsi dan batas kepentingan tersendiri
terhadap perilaku seks.
Seks sebagai kebutuhan manusia yang alamiah tersebut
dalam upaya pemenuhannya cenderung didominasi oleh dorongan naluri seks secara
subyektif. Akibatnya sering terjadi penyimpangan dan pelanggaran perilaku seks
di luar batas hak-hak kehormatan dan tata susila kemanusiaan.
Menurut
hasil survey yang dilakukan salah satu lembaga, menemukan data-data berikut. Data
terhadap 10.833 remaja laki-laki berusia 15-19 tahun didapatkan:
1.
Sekitar
72 persen sudah berpacaran
- Sekitar 92 persen sudah pernah berciuman
- Sekitar 62 persen sudah pernah meraba-raba pasangan
- Sekitar 10,2 persen sudah pernah melakukan hubungan seksual.
Sedangkan
hasil survei dari 9.344 remaja putri yang berusia 15-19 tahun didapatkan data:
- Sekitar 77 persen sudah berpacaran
- Sekitar 92 persen sudah pernah berciuman
- Sekitar 62 persen sudah pernah meraba-raba pasangan
Sekitar 6,3
persen sudah pernah melakukan hubungan seksual.Oleh karena itu, dengan adanya
perilaku seperti itu, para remaja tersebut sangat rentan terhadap resiko
kesehatan seperti penularan penyakit HIV/AIDS, penggunaan narkoba serta
penyakit lainnya.
Sebab, data
Departemen Kesehatan hingga September 2008, dari 15.210 penderita AIDS atau
orang yang hidup dengan HIV/AIDS di Indonesia, 54 persen di antaranya adalah
remaja.
Sehingga,
kata Masri, keberadaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi
Remaja (PIK KRR) akan sangat berarti untuk menjawab permasalahan kesehatan
reproduksi remaja. Selain itu, juga sebagai sarana remaja untuk berkonsultasi
mengembangkan kemauan dan kemampuan positifnya..
2.
Faktor-faktor terjadinya perilaku seksual di luar nikah.
1.
Gagalnya sosialisasi norma-norma dalam keluarga, terutama keyakinan
agama dan moralitas;
2.
Semakin terbukanya peluang pergaulan bebas; setara dengan kuantitas
pengetahuan tentang perilaku seks pada lingkungan sosial dan kelompok pertemanan;
3.
Kekosongan aktivitas-aktivitas
fisik dan rasio dalam kehidupan sehari-hari;
4.
Sensitifitas penyerapan dan
penghayatan terhadap struktur pergaulan dan seks bebas relatif tinggi;
5.
Rendahnya konsistensi pewarisan
contoh perilaku tokoh-tokoh masyarakat dan lembaga-lembaga sosial yang
berwenang;
6.
Rendahnya keperdulian dan
kontrol sosial masyarakat;
7.
Adanya kemudahan dalam mengantisipasi
resiko kehamilan;
8.
Rendahnya pengetahuan tentang
kesehatan dan resiko penyakit berbahaya;
9.
Sikap perilaku dan busana yang
mengundang desakan seks;
10. Kesepian, berpisah dengan pasangan terlalu
lama, atau karena keinginan untuk menikmati sensasi seks di luar rutinitas
rumah tangga;
11. Tersedianya lokalisasi atau
legalitas pekerja seks.
Berdasarkan
alasan tersebut, maka semakin terbukalah pergaulan bebas antara pria dan
wanita, baik bagi kalangan remaja maupun kalangan yang sudah berumah tangga.
Hal ini dimungkinkan karena sosialisasi norma dalam keluarga tidak efektif,
sementara cabang hubungan pergaulan dengan berbagai pola perilaku seks di luar
rumah meningkat yang kemudian mendominasi pembentukan kepribadian baru. Kalangan
remaja pada umumnya lebih sensitif menyerap struktur pergaulan bebas dalam
kehidupan masyarakat.
Bagi
suami isteri yang bekerja di luar rumah, tidak mustahil semakin banyak meninggalkan
norma-norma dan tradisi keluarga sebelumnya, kemudian dituntut untuk menyesuaikan
diri dalam sistem pergaulan baru, termasuk pergaulan intim dengan lawan jenis dalam
peroses penyelesaian pekerjaan.
Kondisi pergaulan semacam ini seseorang tidak hanya
mungkin menjauh dari perhitungan nilai harmonisasi keluarga, akan tetapi
selanjutnya semakin terdorong untuk mengejar karier dalam perhitungan ekonomis
material. Kenyataan ini secara implicit melembaga, dimaklumi, lumrah, dan
bahkan merupakan kebutuhan baru bagi sebagian besar keluarga dalam masyarakat
modern. Kebutuhan baru ini menuntut seseorang untuk membentuk system pergaulan
modernitas yang cenderung meminimalisasi ikatan moral dan kepedulian terhadap
hukum-hukum agama.
Sementara
di pihak lain, jajaran pemegang status terhormat sebagai sumber pewarisan norma,
seperti penegak hukum, para pemimpin formal, tokoh masyarakat dan agama,
ternyata tidak mampu berperan dengan contoh-contoh perilaku yang sesuai dengan
statusnya.
Sebagai
konsekuensinya adalah membuka peluang untuk mencari kebebasan
di luar rumah. Khususnya dalam pergaulan lawan jenis pada lingkungan bebas norma dan rendahnya kontrol sosial, cenderung mengundang hasrat dan kebutuhan seks seraya menerapkannya secara bebas.
di luar rumah. Khususnya dalam pergaulan lawan jenis pada lingkungan bebas norma dan rendahnya kontrol sosial, cenderung mengundang hasrat dan kebutuhan seks seraya menerapkannya secara bebas.
3.
Popularitas perilaku seks bebas dalam kehidupan
masyarakat.
Pupulernya perilaku seks di luar nikah, karena adanya
tekanan dari teman-temannya atau mungkin dari pasangannya sendiri. Kemudian
disusul oleh dorongan kebutuhan nafsu seks secara emosional, di samping karena
rendahnya pemahaman tentang makna cinta dan rasa keingintahuan yang tinggi
tentang seks.
Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa gadis
melakukan seks di luar nikah karena tekanan teman-temannya sesama wanita.
Teman-temannya mengatakan bahwa:
"Semua gadis modern melakukannya, kalau tidak, ya.., termasuk gadir
kampungan"; "Jaman sekarang
tak ada lagi perawan-perawanan, nikmati saja hidup ini dengan keindahan".
Dengan demikian Ia melakukannya hanya untuk
membuktikan bahwa iapun sama normalnya dengan kelompok teman modernnya yang
telah terperangkap dalam penyimpangan moral. Ia ingin tetap diterima oleh
kelompok temannya secara berlebihan, sehingga mengalahkan kepribadian dan citra
diri. Pengakuan lain, bahwa melakukan seks dengan alasan agar cinta pasangannya
semakin kuat, dan apabila aku tidak melakukannya, berarti aku tidak bisa menunjukkan
bukti cintaku kepadanya.
Kecuali itu, karena mereka telah beribu-ribu kali memperoleh
informasi tentang kehebatan dan kedahsyatan seks itu, baik dari pergaulan
sehari-hari maupun dari mass media, seperti televisi, film, show, majalah dan
brosur-brosur porno yang cenderung mengagungkan kehidupan seks inkonvensional,
dimana terdapat kemudahan untuk
berkencan intim, berpegangan, berpelukan, meraba, dan bahkan tidur bersama.
berkencan intim, berpegangan, berpelukan, meraba, dan bahkan tidur bersama.
Gosip-gosip seks secara bertubi-tubi dan secara berantai
telah membakar rasa penasaran mereka terhadap seks, sehingga timbul pertanyaan
dalam hayal mereka:
"seperti apa sih rasanya seks itu"?,
"apa benar sedahsyat yang dikatakan orang"?
"seperti apa sih rasanya seks itu"?,
"apa benar sedahsyat yang dikatakan orang"?
Dalam perasaan penasasan, mereka akhirnya mencari tahu
sendiri dengan riset partisipatif. Setelah seks itu ditemukan dalam praktek,
lalu semuanya terjawab dan ternyata sesuai dengan hipotesis, sehingga terbentuklah
perilaku yang namanya KETAGIHAN.
"kalau sudah basah, sekalian mandi saja; sekali terlanjur, lebih baik seterusnya".
"kalau sudah basah, sekalian mandi saja; sekali terlanjur, lebih baik seterusnya".
Di sinilah awal mulanya tumbuh pernyataan perang dari
mereka terhadap segala macam norma yang membatasi kebebasan seks.Secara umum
dalam perkembangannya, seks lebih didambakan secara fisik, ketimbang hubungan
cinta dan kasih sayang. Kisah cinta yang konvensional dianggap tidak variatif,
cengeng, ketinggalan jaman dan tidak jantan. Menanggapi perkembangan pemahaman
pola kehidupan seks tersebut, dapat diasumsikan bahwa orang masa kini cenderung
"lebih cepat jatuh seks ketimbang jatuh cinta". Cinta dan seks dikondisikan
sebagai wujud sikap dan perilaku majemuk yang sekaligus mengandung unsur nilai
persahabatan, pergaulan intim, menikmati kebersamaan, kasih sayang, hubungan
seks, dan saling mempercayai antarsesama lawan jenisnya tanpa batas yang tegas.
4.Karakteristik
dan Pola Perkembangan Perilaku Seks Bebas
dalam Kehidupan Masyarakat
dalam Kehidupan Masyarakat
Ada
sebagian kalangan yang menganggap bahwa perilaku seks pranikah terpisah dari
ukuran moral; artinya sah-sah saja sepanjang dilakukan atas dasar kebutuhan bersama.
Ukuran moral berbicara tatkala hubungan seks terjadi melalui pemaksaan fisik.
Seks pernikahan secara formal dilakukan sebagai suatu dalih umum lantaran
sebelumnya terdapat hambatan atau kesulitan untuk mempeloleh seks.
Keserasian
seks dalam rumah tangga diperhitungkan melalui kuantitas pengalaman coba-coba
bermain seks tersendiri dengan berganti-ganti pasangan. Sedangkan kualitas
keserasian seks yang menyatu dalam kehidupan bersama antara dua pribadi yang
utuh, bersatu dalam pembinaan dan tanggungjawab keluarga berdasarkan
rambu-rambu hokum agama, moral dan budaya, dianggap sebagai tapal batas
penghalang kenikmatan hubungan seks.
Pola pikir dan perhitungan pria terhadap
hubungan seks, cenderung tidak didasarkan pada penilaian baik buruknya pribadi
dan perilaku pasangannya secara keseluruhan, atau jaminan kesetiaan hidup bersama
dalam perspektif masa depan, melainkan diukur semata-mata karena selera
tertarik dari segi fisik yang indah, montok dan menggiurkan.
Sementara
dipihak wanita masa kini seolah memberikan reaksi yang positif dengan sengaja bersikap,
berperilaku (termasuk mode busana) yang secara nyata menonjolkan dan membuka
bagianbagian tubuh yang diketahui mengundang birahi. Kalau diketahui karakteristik
pria lebih merupakan gejala badaniah yang didorong oleh gemuruh seks yang dangkal,
sementara wanita cenderung memberikan peluang, maka meskipun pria sebagai
sumber inisiatif penekan dalam melakukan serentetan pendekatan seks melalui pegangan
tangan, ciuman, memeluk dan mencumbu; bukan berarti sebagai satu-satunya pihak
yang bertanggungjawab, tetapi pihak wanita juga menentukan tingkat intimitas
batas kepantasan hubungan seks mereka.
Oleh
karena itu dalam perkembangan hubungan intim itu, lagi-lagi pihak wanita
menyerah dan mengizinkan pria untuk memenuhi tuntutan seksnya, lantaran iapun
sesungguhnya mempunyai deru-gelora nafsu seks tersendiri. Sebab bila puncak
birahi keduanya telah seimbang, maka hampir tak ada orang yang sanggup menolak
keinginan hubungan seksnya, baik dengan alasan-alasan rasional maupun
alasan-alasan moral, dosa ataupun sanksi sosial.
Dalam
perburuan seks, kaum pria cenderung bersifat lebih independen dan interaktif
dalam posisi meminta dan menekan (memaksa), sehingga tanpa disadari terjadi
eksploitasi perilaku seks yang kemudian mengaburkan makna cinta dan seks. Pihak
wanita sendiri memberikan reaksi seks dalam posisi terikat (dependen) dan tak mampu
menolak tuntutan seks. Keterikatan wanita dalam perilaku seks masa kini
cenderung salah kaprah menanggapi makna mitos cinta sejati yang berarti
"rela memberikan segalanya".
Hal
ini justeru diartikan sebagai proses kompromi seks yang saling merelakan segala
yang berharga demi sebuah kenikmatan seks. Oleh karena itu nilai pengorbanan,
harga diri dan penyesalan, akibat hubungan seks tersebut semaksimal mungkin ditiadakan.
Artinya kebebasan seks cenderung dipandang sebagai perilaku pemuasan nafsu yang
melahirkan kenikmatan belaka, dan melupakan realitas negatif akibat dari seks
itu sendiri.
5.
Cara mencegah perilaku seks Bebas pada
Remaja.
Cara
Mencegah Prilaku Seks Bebas Pada Remaja Dewasa ini, permasalahan remaja kita
merupakan persoalan yang sangat serius. Jika permasalahan remaja yang ada di
negeri ini tidak dikurangi dan diselesaikan dengan cepat maka dapat menyebabkan
hancurnya tatanan bangsa di masa depan.
Beberapa faktor yang mendorong anak remaja usia sekolah SMP
dan SMA melakukan hubungan seks di luar nikah diantaranya adalah pengaruh
liberalisme atau pergaulan hidup bebas, faktor lingkungan dan faktor keluarga
yang mendukung ke arah perilaku tersebut serta pengaruh dari media massa.
Seks bebas adalah perilaku seks di luar hubungan pernikahan.
Menurut Sigmund Freud, seks adalah naluri dasar yang sudah ada sejak manusia
lahir. Sejak lahir, manusia sudah menjadi mahluk yang seksual atau memiliki
libido (enerji seksual) yang mengalami perkembangan melalui fase yaitu: oral,
anal, falik dan genital.
Berikut beberapa saran yang mungkin bisa dilakukan untuk
mencegah prilaku seks bebas pada remaja: Adanya kasih sayang, perhatian dari
orang tua dalam hal apapun serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang.
Salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan remaja kita terjerumus ke dalam
prilaku seks bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang
tuanya.
Perilaku seks bebas pada remaja saat ini sudah cukup parah.
Peranan agama dan keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku remaja
tersebut. Sebagai makhluk yang mempunyai sifat egoisme yang tinggi maka remaja
mempunyai pribadi yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan di luar dirinya
akibat dari rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tanpa adanya bimbingan maka
remaja dapat melakukan perilaku menyimpang. Untuk itu, diperlukan adanya
keterbukaan antara orang tua dan anak dengan melakukan komunikasi yang efektif.
Mungkin seperti menjadi tempat curhat bagi anak-anak anda,
mendukung hobi yang diinginkan selama kegiatan tersebut positif untuk dia.
Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi. Pada usia remaja,
mereka selalu mempunyai keinginan untuk mengetahui, mencoba dan mencontoh
segala hal. Seperti dari media massa dan elektronik yang membuat remaja
seringkali terpicu untuk mengikuti seperti yang ada dalam tayangan tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan adanya pengawasan dalam hal tersebut.
Mungkin dengan mendampingi mereka saat melihat tayangan tersebut. Menambah
kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga. Selain
menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti olahraga dapat
membuat perhatian mereka tertuju ke arah kegiatan tersebut.
Sehingga, memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk
melakukan penyimpangan prilaku seks bebas. Perlu dikembangkan model pembinaan
remaja yang berhubungan dengan kesehatan produksi. Perlu adanya wadah untuk
menampung permasalahan reproduksi remaja yang sesuai dengan kebutuhan.
Informasi yang terarah baik secara formal maupun informal yang meliputi
pendidikan seks, penyakit menular seksual, KB dan kegiatan lain juga dapat
membantu menekan angka kejadian perilaku seks bebas di kalangan remaja.
Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil
tindakan terhadap pelaku seks bebas. Dengan memberikan hukuman yang sesuai bagi
pelaku seks bebas, diharapkan mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Berikut beberapa cara untuk mengurangi
kemungkinan anak remaja masuk ke dala pergaulan seks bebas :
1. Tanamkan ilmu – ilmu agama sedini
mungkin pada anak, sehingga jika anak berpegang teguh pada syariat agama maka
ia tidak akan trjerumus ke dalam seks bebas.
2. Awasi pergaulan anak, baik dengan
teman sekolah, teman di lingkungan rumah, pacar, atau pergaulan di jejaring
sosial dunia maya.
3. Berilah anak perhatian yang cukup,
sehingga anak tek merasa diacuhkan.
4. Salurkan bakat dan keinginan anak
pada bidangya.
5. Jadilah teman curhat si anak,
sehingga anak akan lebih terbuka jika ada masalah dan kesulitan.
6. Awasi tontonan anak di televisi,
apalagi yang mengandung unsur – unsur seksual yang biasanya ada di film – film
barat.
7. Berdoalah pada Tuhan Yang Maha Esa
agar anak remaja anda selalu dijaga dari bahaya, karena bagaimanapun manusia
berusaha dan tuhan yang menentukan.
Itu beberapa kiat menanggulangi seks
bebas, semoga para remaja yang masuk ke pergaulan seks bebas berkurang
jumlahnya dari waktu ke waktu.
6.
Hikmah Menghindari Seks di Luar Nikah.
1.
Terbabas dari dosa yang sangat besar, karena di dalam Al-Qur’an Allah
SWT, melarang umatnya melakukan perbutan zina (seks bebas ) di luar nikah. Dan
barang siapa yang melakukan perbuatan itu akan mendapatkan laknat dari Allah
SWT.
2.
Terhindar dari bahaya penyakit
AIDS dan HIV , karena penyakit AIDS dan HIV dapat mudah tertular melalui
perbuatan seks bebas itu.
3.
Tidak hamil di luar nikah.
4.
Tidak memalukan, mengecewakan, mencoreng nama baik kedua orang tua dan keluarga dimata
masyarakat umum.
5.
Masa depan kita tidak hancur oleh hal-hal semacam itu.
BAB III. Kesimpulan Dan Penutup.
1.
Kesimpulan.
a)
Perilaku seks di luar nikah biasanya di lakukan oleh anak yang masih
sekolah di bangku SMP maupun SMA yang biasanya karena dorongan pacarnya
sendiri.
b)
sebanyak 327 remaja yang terdiri
dari 151 laki- laki dan 176 wanita. Rata-rata usianya adalah 17,36 tahun dan
sebagian besar (78,6 persen) masih bersekolah.
c)
Factor-faktor
yang mempengaruhi tindakan penyimpangan seksual di luar nikah antara lain :
factor ekonomi keluarganya, dorongan oleh pacarnya, ketagihan melakukan
tindakan seksual di luar nikah, dan lain sebagainya.
2. Penutup.
Demikian yang dapat kami sampaikan dalam pembuatan makalah
ini, semoga makalah ini bermanfaat dan
barokah untuk anda semua, dan semoga melalui pembuatan makalah ini kami dapat menambah
ilmu pengetahuan kami, dan juga bagi yang membaca. Kami mohon maaf apabila ada
salah-salah kata, dan kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca. Kami pun
tidak lupa memohon kritik serta saran para pembaca untuk makalah yang kami buat
ini. Sekian dan Terimakasih.
BAB IV. Daftar Pustaka
b. Lks Sosiologi kelas X, semester 2
c. Anonim.2010.”KenakalanRemaja”.[online].http://www.anneahira.com.diakses
tanggal 3 mei 2010.
Makalah nya bener-bener komplit ya gan
BalasHapusbtw gan, boleh ya saya nitip link disini :)
Nonton Bokep Online
Nonton Bokep
Streaming Bokep Online
Streaming Bokep
Nonton Bokep Jepang
Terima Kasih ya gan sudah di bolehin nitip link disini :)
obat viagra di jakarta
BalasHapusviagra asli
ciri-ciri viagra asli